Senin 01 Jun 2015 17:45 WIB

AS: Tempat Pengungsian Bukan Solusi untuk Muslim Rohingya

Rep: c26/ Red: Agung Sasongko
Seorang relawan mengajar anak imigran etnis Rohingya asal Myanmar di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh Timur, Aceh,  (31/5).  (Antara/Zabur Karuru)
Seorang relawan mengajar anak imigran etnis Rohingya asal Myanmar di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh Timur, Aceh, (31/5). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Politikus Amerika Serikat Anne Richard mengatakan, memberikan tempat pengungsian bagi Muslim Rohingya di negara lain bukanlah solusi menyelesaikan kasus kemanusiaan ini. Solusi utama untuk masalah ini adalah pemberian kewarganegaraan oleh pemerintah Myanmar.

Anne yang juga asisten Menteri Luar Negeri Amerika menyebut pemukiman sementara justru menarik pengungsi Rohingya ataupun negara lain untuk meninggalkan tanah air mereka. Ini tidak akan menjadi solusi di negara asalnya.

"Pemukiman bagi semua pengungsi Rohingya di Amerika Serikat ataupun negara lain akan menarik orang lain untuk meninggalkan tanah air mereka," katanya seperti dilansir dari ABC News, Senin (1/6).

Pandangan ini dinyatakannya saat berkunjung selama tiga hari ke Malaysia untuk membicarakan solusi krisis ini. Pembicaraan ini ingin mencari perdamaian dan stabilitas kewarganegaraan untuk etnis Rohingya atas kuasa kelompok Rakhine.

Sejak awal Mei, ribuan orang dari Myanmar dan Bangladesh melarikan diri menyusuri laut lepas sepanjang Asia Tenggara. Setelah bebrapa mendarat di Indonesia dan Malaysia, diperkirakan masih ada sejumlah Muslim Rohingya yang masih berada di perahu terombang-ambing di laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement