REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menyatakan pihaknya menyambut baik dan mendukung keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama. Diharapkan, di masa mendatang hubungan kerja sama Indonesia-Sudan bisa menjadi lebih baik dan didukung parlemen kedua negara.
''Hal ini diperlukan agar tetap terpelihara dalam memori bahwa Indonesia dan Sudan memiliki hubungan khusus,'' kata Fahri Hamzah dalam keterangan tertulis yang diterima ROL di Jakarta, Selasa (2/6).
Menurut Fahri, untuk meningkatkan kerja sama antara parlemen Indonesia dan Sudan maka perlu dilakukan institusionalisasi. Saat ini, Fahri bersama delegasi DPR RI sedang berada di Sudan dalam kunjungan muhibah untuk memenuhi undangan Parlemen Sudan. Delegasi DPR RI ini dipimpin oleh Fahri Hamzah dengan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Rofi' Munawar.
Dalam pertemuan pendahuluan pada 31 Mei lalu, delegasi DPR RI diterima oleh Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Sudan, Mohamed Youssef Abdalla. Pada kesempatan tersebut, delegasi DPR RI menerima penjelasan dari Mohamed Youssef tentang mekanisme pemilihan ketua parlemen Sudan. Ketua parlemen dipilih setelah pelantikan, diteruskan dengan pemilihan ketua-ketua komisi dalam parlemen seminggu kemudian.
Mohamed Youssef juga menyampaikan keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama. Hal ini merupakan tindak lanjut dari peringatan Kongres Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, pada akhir April lalu. Parlemen Sudan menyambut baik MoU kerja sama dengan DPR RI, yang akan ditindaklanjuti setelah pelantikan parlemen baru.
''Menurut UU MD3, setiap anggota DPR memiliki kewajiban meningkatkan kerja sama antarparlemen. Kami secara khusus akan memfokuskan peningkatan kerja sama antarparlemen di negara-negara Islam ini, termasuk diantaranya memberikan dukungan kepada Sudan,'' ujarnya.