REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Koordinator Kemanusiaan PBB di Sudan Selatan, Toby Lanzer diusir dari negara tersebut. Alasan pengusirannya pun belum jelas. Warga Negara Inggris itu diusir selang beberapa minggu dirinya dijadwalkan berangkat ke tempat tugas barunya.
"Kami, di PBB, diberitahu oleh pihak berwenang Sudan tentang niat mereka untuk mengusir Mr. Lanzer," kata Wakil Juru bicara Sekretaris Jenderal Farhan Haq dikutip dari BBC News, Selasa (2/6).
Haq mengatakan, Lanzer sudah direncanakan akan meninggalkan sudan bulan depan dan menempati posisi barunya sebagai koordinator kemanusiaan regional di wilayah Sahel Afrika Barat. Bahkan, sambung dia, pekan lalu Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menunjuk Eugene Owusu dari Ghana sebagai pengganti Lanzer di Sudan Selatan.
"Jadi itu membingungkan, mengapa pada tahap ini Sudan Selatan akan mengambil keputusan untuk mengusir dia," kata Haq.
Pada Senin (1/6/2015), kemari, Ban Ki-moon mengutuk langkah itu dan menyerukan agar Sudan Selatan segera mengubah keputusannya. Lanzer memiliki kebebasan yang sama untuk dapat bekerja tanpa hambatan dari pemerintah.
"Lanzer telah berperan dalam menangani kebutuhan kemanusiaan meningkatnya masyarakat yang terkena dampak konflik di Sudan Selatan," kata Ban dalam sebuah pernyataannya.
Hampir 18 bulan konflik di Sudan Selatan telah memaksa lebih dari 2 juta orang meninggalkan rumah mereka dan membuat ekonomi negara terancam runtuh. Pekan lalu, lembaga bantuan memperingatkan bahwa sekitar 4,6 juta orang - lebih dari 40 persen dari populasi - bisa menghadapi kelaparan yang parah dalam tiga bulan ke depan dan menyerukan konflik berhenti.
Lanzer berasal dari Inggris. Ia diangkat menjadi wakil utusan khusus Ban di Misi PBB di Sudan Selatan pada bulan Juli 2012. Dia akan memangku jabatan Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Wilayah Sahel.
Sejak meletusnya konflik di negara tersebut pada bulan Desember 2013, Lanzer telah menjadi advokat untuk perdamaian. Itu merupakan satu-satunya cara mencegah bencana kemanusiaan.
Saat ini, Lanzer tidak berada di Sudan Selatan sejak perintah pengusiran diberikan. Sudan Selatan pun tidak membeberkan alasan mereka mengusir Lanzer.