Rabu 03 Jun 2015 11:25 WIB

Penyelam Temukan Lebih Banyak Korban Kapal Tenggelam Cina

Kapal penyelamat menuju lokasi tenggelamnya kapal di Sungai Yangtze.
Foto: Zuma Press
Kapal penyelamat menuju lokasi tenggelamnya kapal di Sungai Yangtze.

REPUBLIKA.CO.ID, JIANLI -- Sejumlah penyelam melakukan penyisiran di Sungai Yangtze trekait musibah kapal tenggelam, Rabu (3/6). Jumlah korban jiwa meningkat dua kali lipat menjadi 14.

Musibah itu merupakan bencana kecelakaan kapal terburuk dalam 70 tahun di Cina.

Televisi pemerintah menayangkan gambar-gambar penyelamat yang sebagian berdiri di lambung kapal pesiar Bintang Timur yang terbalik. Mereka bekerja siang-malam.

Di antara mereka yang diselamatkan terdapat seorang perempuan lansia yang terjebak di dalam kantong udara di kapal yang terbalik ketika diterjang badai di sungai tersebut pada Senin malam.

Lokasi pencarian di Yangtze diperluas membentang sepanjang 220 kilometer ke arah hilir dengan dugaan lebih banyak jenazah akan ditemukan terseret jauh dari lokasi tempat air sungai menelan kapal tersebut.

Biro Cuaca Cina mengatakan badai yang menyapu kawasan tempat kapal itu sedang berlayar merupakan kejadian aneh yang bisa terjadi meskipun tidak lazim. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kapal tidak kelebihan muatan dan memiliki jumlah pelampung yang cukup untuk para penumpangnya.

Keluarga yang marah karena informasi yang kurang, terlibat baku hantam dengan petugas di Shanghai. Seluruh penumpang kapal itu memesan perjalanan wisata mereka dari agen perjalanan yang berpusat di Shanghai.

Pada Rabu pagi, sekitar dua lusin keluarga para penumpang itu menangis dan berteriak "tolonglah kami", dan berarak-arakan di jalanan kota Shanghai menuju kantor pusat pemerintahan di bawah pengawasan ketat polisi yang berjaga di tempat tersebut.

Perdana Menteri Li Keqiang, yang bergegas ke tempat kejadian untuk mengawasi upaya penyelamatan, menyerukan pembaruan informasi yang terbuka dan terus-menerus kepada petugas penyelamat dan penyelidik sedangkan pihak berwenanhg harus menyediakan petugas dan dana yang memadai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement