REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Insiden terbaliknya kapal dengan 458 penumpang terjadi beberapa hari lalu di sungai terpanjang dan paling tersohor di dunia, Yangtze. Berita tersebut sontak mengagetkan masyarakat internasional karena bencana tersebut menjadi yang terparah di Asia Timur setelah tenggelamnya kapal feri di Korea Selatan pada 2014.
Sungai Yangtze memiliki tebing curam. Puncak dan air terjunnya sering ditampilkan dalam lukisan-lukisan Cina. Namun, yang terpenting sungai ini memiliki peran sebagai arteri transportasi utama Cina.
Sungai Terpanjang
Yangtze dalam bahasa Cina memiliki arti 'Sungai Panjang'. Sungai terpanjang di Cina ini memiliki panjang hingga 6.300 kilometer dan menjadi sungai terpanjang ketiga di dunia setelah Nil dan Amazon.
Sungai ini mengalir dari barat ke timur dari gletser di dataran tinggi Qinghai, Tibet ke Shanghai dan bermuara ke Laut Cina Timur. Terkadang banjir saat pergantian musim hujan dan panas. Namun sayang, sungai ini juga sangat tercemar dari hasil industri dan pertanian.
Sejarah Panjang
Selama berabad-abad, Yangtze menjadi rute untuk mengangkut barang di Cina. Namun, sungai ini juga cukup berbahaya bagi navigasi kapal karena batu dan tingkat fluktuasi air. Saat ini, sungai tersebut masih sibuk memberikan kontribusi untuk mencapai perekonomian kota dan desa termasuk lima kota terbesar Cina.