Rabu 03 Jun 2015 15:25 WIB

PBB Desak Jeda Kemanusiaan Baru di Yaman

Tentara Arab Saudi berjaga di perbatasan Yaman.
Foto: Reuters
Tentara Arab Saudi berjaga di perbatasan Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (2/6), mendukung seruan Sekjen PBB Ban Ki-moon bagi jeda kemanusiaan baru di Yaman dan menyatakan pembicaraan perdamaian perlu segera dilakukan.

Dewan beranggotakan 15 negara itu mengatakan dalam pernyataan mereka sangat kecewa karena pertemuan membahas Yaman, yang dijadwalkan berlangsung pada pekan lalu di Jenewa, diundur. Sumber diplomatik mengatakan jadwal baru pertemuan itu, yang sebelumnya direncanakan pada 10 Juni, akan diumumkan segera.

Negara anggota mendukung seruan Sekjen PBB untuk jeda kemanusiaan lebih jauh, untuk memungkinkan bantuan mencapai rakyat Yaman segera. Jeda kemanusiaan selama lima hari pada Mei memberi peluang bagi badan-badan kemanusiaan menjangkau warga sipil yang terjebak pertempuran.

Namun, upaya PBB memperpanjang jeda tersebut gagal.

"Konsultasi di Jenewa harus terjadi tanpa syarat. Kami juga ingin melihat gencatan senjata segera namun kami tidak dalam situasi dimana kami harus melihat gencatan senjata sebelum pembicaraan dimulai," kata juru bicara PBB Stephanie Dujarric.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement