REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pekan lalu dilaporkan telah mengadakan pembicaraan dengan pemberontak Houthi. Pertemuan dalam rangka membujuk Houthi untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang akan digelar di Jenewa.
The New York Times mengutip pejabat AS pada Selasa (2/6) mengatakan, ini merupakan pertemuan langsung pertama antara pejabat AS dan kelompok Houthi. Pembicaraan digelar tepat sebelum pembebasan salah seorang wartawan AS Casey L. Coombs, pada Senin (1/6), yang sebelumnya ditahan Houthi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf mengatakan, diplomat tinggi pemerintahan Presiden Barack Obama untuk wilayah Timur Dekat, Anne W. Patterson, mengadakan pertemuan pekan lalu di Oman. Dalam pertemuannya Petterson membahas masalah kekerasan di Yaman dan penangkapan beberapa warga AS oleh Houthi.
Harf mengatakan, perwakilan Houthi ikut berpartisipasi dalam diskusi di Oman. Ia mengatakan, Patterson juga telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi, sebagai bagian dari melibatkan unsur-unsur spektrum politik Yaman secara luas.
"Pertemuan untuk memperkuat pandangan kami bahwa, hanya ada solusi politik untuk konflik di Yaman, dan semua pihak, termasuk Houthi, harus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam proses politik yang dipimpin PBB," kata Harf.
Patterson, menurut Harf tak sekadar menggunakan pertemuan untuk membebaskan warga negara AS yang ditangkap Houthi. Namun pertemuan juga untuk mengantisipasi kekhawatiran Washington akan pecahnya perang yang lebih luas antara Arab Saudi yang didominasi Sunni dengan negara yang didominasi Syiah seperti Iran. Selama ini Iran dituduh telah mendukung Houthi.
Belum jelas bagaimana siap Saudi dalam menanggapi intervensi diplomatik AS dengan Houthi. Seorang juru bicara Kedutaan Besar Saudi di Washington menolak berkomentar.