Kamis 04 Jun 2015 07:42 WIB

51 Lab di 17 Negara Bagian AS Dikirimi Antraks Hidup

Petugas harus mengenakan pakaian khusus saat bekerja menangani bakteri antraks.
Foto: AP
Petugas harus mengenakan pakaian khusus saat bekerja menangani bakteri antraks.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 50 laboratorium di 17 negara bagian Amerika Serikat dan tiga negara asing telah menerima sampel hidup bakteri antraks.

Pengumuman Pentagon, dikutip dari BBC, Rabu (3/6), tersebut melipatgandakan jumlah insiden tersebut di AS. Pekan lalu, hanya sedikit jumlah pengiriman yang diungkap.

Staf di sejumlah laboratorium tersebut menerima perawatan dengan tata cara perawatan paparan antraks sebagai pencegahan. Belum ada yang dinyatakan sakit.

Pentagon mengatakan tidak ada risiko bagi masyarakat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memimpin penyelidikan insiden ini.

Pejabat Pertahanan AS Robert Week mengatakan kepada wartawan jumlah laboratorium yang terdampak diperkirakan meningkat. Para ahli bidang keselamatan biologi telah banyak dikritik dan diminta meningkatkan kewaspadaan.

Gejala-gejala akibat terpapar antraks, termasuk borok kulit, mual, muntah dan demam, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati.

Pihak militer telah memerintahkan semua laboratorium yang sebelumnya telah menerima sampel antraks tidak aktif untuk mengujinya. Selain itu, mengimbau semua laboratorium berhenti bekerja dengan sampel ini sampai perintah selanjutnya.

Para pejabat Pentagon mengatakan tidak ada tanda sampel hidup dikirim karena tindakan yang disengaja. Sampel dikirim dari pusat militer Utah melalui pos komersial ke laboratorium selama 10 tahun terakhir. Selain laboratorium AS, sampel dikirim ke fasilitas di Australia, Kanada dan Korea Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement