REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Korban jiwa dikhawatirkan jatuh pada Rabu (3/6), setelah ledakan kuat mengguncang daerah komersial di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, Nigeria.
Informasi tersebut diperoleh dari sejumlah saksi mata. Perincian mengenai serangan tersebut masih belum jelas.
Seorang saksi mata Musa Abdullahi mengatakan petugas keamanan dengan cepat menutup daerah itu. Menurut laporan sebelumnya, ledakan terjadi di sepanjang Jalan Baga di Maiduguri, tak jauh dari stasiun bahan bakar setempat. Ledakan tersebut segera membuat kerumunan orang di daerah itu membubarkan diri.
Peristiwa tersebut terjadi saat Presiden Muhammadu Buhari meninggalkan Nigeria untuk melakukan kunjungan dua hari ke negara tetangga, Niger dan Chad. Buhari membahas dengan pemerintah kedua negara itu cara menyelesaikan ketidakamanan akibat ulah Boko Haram.
Anggota Boko Haram pada Selasa (2/6) melancarkan serangan baru ke Maiduguri, hanya beberapa hari setelah militer menggagalkan serangan di kota penting tersebut.
Warga setempat mengatakan gerilyawan Boko Haram tiba di daerah Moronti di kota itu melalui sungai tetapi tidak mampu bergerak lebih jauh karena parit lebar dan tanggul yang digali oleh tentara di sekitar batas kota.
Mereka kemudian mulai menembaki Ajillari Cross, yang berjarak sekitar tiga kilometer pada pukul 00.45 waktu setempat. Tidak ada laporan langsung mengenai kerusakan atau korban.
Buhari telah berjanji memindahkan pusat komando militer kontraperlawanan ke Maiduguri yang telah mengalami kekerasan terburuk akibat perlawanan Boko Haram selama enam tahun terakhir.