Kamis 04 Jun 2015 10:08 WIB
Wabah MERS

Presiden Korsel Desak Pejabat Redakan Kepanikan Akibat MERS

Rep: C36/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berpose di dalam helikopter Surion milik Angkatan Darat Korea Selatan, saat upacara merayakan penggunaan helikopter tersebut di Sekolah Penerbangan Angkatan Darat di Nonsan, sekitar 190 km selatan Seoul, Rabu (22/5).
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berpose di dalam helikopter Surion milik Angkatan Darat Korea Selatan, saat upacara merayakan penggunaan helikopter tersebut di Sekolah Penerbangan Angkatan Darat di Nonsan, sekitar 190 km selatan Seoul, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mendesak para pejabat untuk meredakan meningkatnya kepanikan publik terhadap wabah sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS). Sebanyak 30 warga Korsel dinyatakan telah terinfeksi virus tersebut.

Selain itu, tercatat dua warga Korsel yang meninggal dunia. Ratusan sekolah ditutup akibat meluasnya wabah ini.

"Banyak warga Korea Selatan semakin cemas," kata Park, Kamis (4/5).

Pihaknya mendesak beberapa pihak agar mengupayakan pencegahan maksimal terhadap persebaran virus.

"Siswa dan orang tua adalah yang paling rentan terdampak virus MERS. Karenanya, kami akan membahas bagaimana melindungi orang-orang ini," katanya, dikutip dari The Star.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Korsel Hwang Woo-ya mengatakan lebih dari 200 sekolah dasar telah ditutup sementara. Beberapa orangtua bahkan telah memberhentikan sementara kegiatan akademik anak-anak mereka.

Dengan infeksi baru yang dilaporkan setiap hari, wabah telah menyebabkan publik nasional waspada. Penduduk perkotaan mengumpulkan stok masker wajah dan cairan sanitasi tangan.

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang mampu menagkal virus MERS. Virus ini dianggap sama mematikannya dengan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan ratusan di Asia pada 2003.

MERS kini telah menginfeksi 1.161 orang di seluruh dunia, dan menyebabkan 436 kematian. Lebih dari 20 negara telah terdampak virus ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement