Kamis 04 Jun 2015 11:43 WIB

Pascaserangan Ekstremis, Billboard Muslim Betebaran di AS

Rep: C38/ Red: Ilham
Muslim Amerika
Foto: Reuters
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Billboard kampanye telah terpasang di tepi ruas-ruas jalan di Michigan. Bukan kampanye politik, melainkan kampanye untuk menunjukkan pesan damai dan memperbaiki kesalahpahaman terhadap Islam pascaserangan ekstremis di Prancis dan Amerika Serikat.

"Pada musim gugur tahun lalu, kami merencanakan tema yang sama sekali berbeda untuk kampanye 2015. Kami fokus pada iman dan pelayanannya," ujar Naeem Baig, presiden Islamic Circle of North America (ICNA) di New York, dilansir dari onislam.net, Kamis (4/6).

Baig melanjutkan, setelah serangan teroris pada Charlie Hebdo, seluruh perdebatan tentang kebebasan berekspresi dan beragama muncul kembali. Ia merasa suara Muslim hilang dari tengah perdebatan itu.

Billboard itu didirikan di pinggir ruas-ruas jalan raya tersibuk di Houston, kota terbesar keempat di Amerika. Para pengendara bisa menghubungi nomor telepon bebas pulsa yang tertera jika ingin mengetahui informasi tentang Nabi Muhammad dan ajarannya.

Sebuah billboard berbunyi "Who is Muhammad. Got Questions, Get Answers!" (Siapa Muhammad. Punya Pertanyaan, Dapatkan Jawaban) seraya mengarahkan pengendara untuk menghubungi 877-Why-Islam.

"Muhammad Believed In Peace, Social Justice, Women's Rights" tulis billboard lain. Billboard itu juga menyertakan nomor telepon bagi mereka yang tertarik mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Islam serta salinan gratis Alquran.

Kampanye serupa telah dimulai di sejumlah kota besar di Amerika, termasuk Atlanta, Baltimore, Chicago, dan Los Angeles. Mereka mengaku mendapat respon besar, tercatat sekitar 50 pertanyaan telah diterima sejak billboard itu dipasang pada awal Mei.

Meski mereka juga mendapat sejumlah respon negatif, pertanyaan paling umum yang diterima antara lain seputar mengapa kita tidak bisa menggambar nabi, bagaimana pernikahan nabi, dan mengapa nabi melakukan begitu banyak perang. Baig menambahkan, sebagian penelepon juga meminta salinan Alquran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement