REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari satu juta orang diperkirakan menjadi pengungsi di Yaman sejak pertengahan Maret akibat konflik.
"Jumlah orang yang kehilangan tempat tinggal tampaknya akan bertambah saat kami mendapat akses ke daerah baru," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Rabu (3/6).
Separuh orang yang kehilangan tempat tinggal itu berada di bagian barat laut di Provinsi Hajjah dan Adh-Dhale'e di Yaman Selatan.
Dewan Keamanan PBB pada Selasa (2/6) menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai situasi menyedihkan di Yaman. Dewan mendesak para pelaku terlibat sesegera mungkin dalam konsultasi politik yang melibatkan banyak pihak dan diperantarai PBB.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan pada Selasa sore, Dewan Keamanan kembali menegaskan seruannya kepada semua pihak di Yaman agar menghadiri pembicaraan itu dan terlibat tanpa prasyarat dan dengan i'tikad baik.