REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel kebakaran jenggot atas laporan yang menyebut Iran terus menambah simpanan senjata nuklir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahkan mengaku ragu kesepakatan nuklir dengan Iran akan berhasil terwujud.
"Sekarang ada laporan bahwa Iran terus menambah simpanan nuklirnya sementara perundingan berlanjut," kata Netanyahu sebelum satu pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully, yang sedang berkunjung, di Jerusalem, seperti disadur dari Xinhua, Kamis (4/6).
"Dan jika Anda menambahkan itu pada pembangunan ICBM (Rudal Balistik Antar-Benua), yang berlanjut, jaringan luas teror mereka dan kenyataan bahwa mereka mendukung serangan roket dan rudal terhadap kami," tuding Netanyahu.
"Kegiatan mereka di Yaman dan kenyataan bahwa mereka melanggar semua resolusi Dewan Keamanan ... mereka merupakan tantangan serius bagi perdamaian dan keamanan di wilayah kami."
Pekan lalu, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), badan pengawas PBB, mengeluarkan laporan yang menyatakan simpanan nuklir Iran bertambah sejak penandatanganan kesepakatan sementara antara negara P5+1 --AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman-- dan Iran pada November 2013.
Harian New York Times, yang berpusat di AS melaporkan, menurut laporan IAEA, simpanan nuklir tersebut telah bertambah sebanyak 20 persen.