REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bos Microsoft, Bill Gates, merupakan mahasiswa drop-out (DO) sebuah universitas ternama di dunia, Harvard University. Salah satu tokoh filantropis dunia ini mengaku tidak cukup mengapresiasi "predikat" DO.
Seperti dikutip dari kolom "Do As I Say" pada The New York Time, Rabu (3/6), Bill Gates menulis pernyataan yang agak mencengangkan. Sebab, Bill sering dianggap "kiblat" bagi para DO yang mengharap sukses tanpa gelar sarjana. Namun, dalam sebuah blog, pria kelahiran tahun 1955 ini menegaskan, anak muda masih perlu mendapatkan gelar akademis untuk bisa menafkahi diri.
"Meskipun saya DO dari sebuah kampus, dan cukup beruntung bisa menapaki karier di dunia perangkat lunak komputer, saya tegaskan mendapatkan gelar akademis adalah cara terpasti untuk kesuksesan," kata Bill Gates.
Posting dari pemilik kekayaan senilai 79 miliar dolar AS ini tidak lepas dari konteks sebelumnya. Baru-baru ini, rektor pada Universitas Kota Chicago, Cheryl Hyman, mewawancari Bill Gates terkait perlunya anak-anak muda menempuh pendidikan tinggi untuk menunjang pekerjaan.
Di Amerika Serikat (AS) sendiri diketahui, setidaknya dalam lima tahun terakhir, minat anak-anak muda untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi kian menurun. "Masalahnya bukan bahwa orang-orang yang tidak cukup mampu meneruskan pendidikan ke jenjang universitas," ujar Bill Gates. "Masalahnya, tidak cukup banyak mahasiswa yang kuliah hingga selesai."
Manusia terkaya dunia menegaskan, sekitar seperlima dari total jumlah anak-anak usia kerja di AS tidak menyelesaikan jenjang universitas alias berstatus DO.