REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Perusahaan raksasa di dunia maya, Google meminta maaf setelah memasukan Perdana Menteri India, Narendra Modi dalam daftar 10 Kriminal Top, Kamis (4/6). Sebelumnya foto Modi muncul dalam pencarian 'Top 10 Criminals' di Google.
''Kami meminta maaf atau kekisruhan atau kesalahpahaman ini,'' kata Google dalam pernyataan, dikutip BBC. Gambar Modi bersanding dengan beberapa foto teroris, pembunuh dan diktator.
Pemimpin dunia lainnya yang masuk dalam hasil pencarian adalah mantan Presiden AS George Bush dan pemimpin Libya Muammar Qaddafi. Modi tak sendiri, ada Kepala kementerian Delhi, Arvind Kejriwal, pengacara Ram Jethmalani dan buronan Dawood Ibrahim juga di dalamnya.
''Hasil pencarian ini membuat kami dalam masalah,'' kata mereka. Google menegaskan bahwa hasil tersebut tidak merefleksikan opini Google. ''Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan algoritma kami demi mencegah hasil yang tidak diinginkan seperti ini,'' tambah mereka.
Permintaan maaf Google muncul pasca politisi dan pengamat India menyatakan kekecewaannya di sosial media. Google mengatakan munculnya gambar Modi karena kesalahan dalam metadata.