Jumat 05 Jun 2015 18:11 WIB

Uskup Ini Sebut Anak Pasangan Gay Sebagai Generasi yang Hilang

Red:
Uskup Greg O'Kelly.
Foto: abc news
Uskup Greg O'Kelly.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA SELATAN -- Greg O'Kelly, uskup di Port Pirie Australia Selatan, memperingatkan bahaya melegalisasi pernikahan sesama jenis. Alaasannya, anak-anak pasangan gay akan menjadi generasi yang hilang (stolen generation) sebab mereka tidak mendapatkan ayah dan ibu.

Uskup Greg O'Kelly merupakan salah seorang tokoh agama yang menyuarakan keberatannya atas menguatnya isu legalisasi pernikahan sesama jenis di Australia belakangan ini.

Sikap Uskup O'Kelly itu ia tuangkan dalam surat yang dikirimkan kepada anggota jemaatnya. Dalam surat itu ia mengatakan membandingkan pernikahan sesama jenis dengan pernikahan antara pria-wanita sama dengan membandingkan apel dan pears.

"Pernikahan dua orang yang berjenis kelamin sejenis dengan pernikahan antara pria dan wanita merupakan dua hal berbeda," katanya baru-baru ini.

"Sebuah pear bukanlah sebuah apel, bagaimana pun anda melihatnya, tidak akan mengubah realita," tambah Uskup O'Kelly.

Dalam surat itu Uskup O'Kelly juga menyatakan anak-anak dari pasangan sesama jenis akan merasa sebagai generasi yang hilang (Stolen Generation).

"Bisa anda bayangkan jika terjadi percekcokan anak dan orangtua, yang bisa saja terjadi, kata-kata itu yang akan mereka pergunakan," katanya.

"Yaitu bahwa mereka tidak memiliki ayah juga tidak memiliki ibu yang membesarkan mereka," tambahnya.

Pernyataan Uskup O'Kelly ini di mata pendukung Rodney Croome dari LSM Australian Marriage Equality, merupakan penghinaan.

"Banyak pasangan sejenis dan anak-anak mereka akan tersinggung oleh sikap Uskup Katolik itu, yang menyamakan mereka dengan istilah Stolen Generation, suatu periode kelam dalam sejarah  Australia," kata Croome.

Stolen Generation merujuk kepada anak-anak aborijin yang direnggut paksa dari orangtua mereka untuk "dibudayakan" oleh warga kulit putih Australia di masa lalu.

Salah satu pasangan sesama jenis Jodie McRae dan Amanda Pickering yang telah hidup bersama selama 13 tahun dan memiliki dua anak, kepada ABC mengaku anak-anak mereka tumbuh tanpa kehilangan kasih sayang seorang ayah.

Menurut Pickering, mereka akan mendukung anak-anak mereka jika suatu saat ingin bertemu dengan ayah donor mereka.

"Kami tidak melihat anak-anak kami mengalami kesulitan karena tidak memiliki seorang ayah," katanya.

Uskup O'Kelly secara terpisah kepada ABC mengatakan prokreasi merupakan kata kunci dalam pernikahan.

"Dua elemen pernikahan, yaitu cinta antara pria dan wanita; serta prokreasi, penerimaan terhadap kelahiran dan kehidupan," ujarnya.

Namun Croome tidak sependapat. "Tidak ada hubungan hukum antara pernikahan dan memiliki anak. Namun saya tahu bahwa kebanyakan orang memandang keduanya dalam hubungan budaya," katanya.

Croome juga membantah pernyataan Uskup O'Kelly'bahwa pernikahan sesama jenis merupakan isu dominan di negara-negara Barat bukan di Timur Tengah, Asia, atau Afrika.

Sejauh ini negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis termasuk Selandia Baru, Kanada, AS, Inggris, dan terakhir Irlandia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement