REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Markas militan ISIS hancur gara-gara foto selfie. Menurut laporan Jenderal Hawk Carlisle dari Angkatan Udara AS, seorang pria, anggota militan ISIS diketahui telah menggungah foto selfie ke internet. Akibatnya spesialis intelijen Amerika Serikat di Florida berhasil mengidentifikasi lokasi pria tesebut dalam waktu 22 jam.
“Orang-orang melacak melalui media sosial dan mereka melihat beberapa tindakan bodoh dengan berfoto berdiri di pangkalan mereka,” kata Carlisle, dikutip dari Daily Mail, Kamis (4/6).
Setelah berhasil melacak, pesawat jet tempur AS pun langsung merudal habis tempat persembunyian ISIS tersebut. Sebanyak tiga rudal ditembakkan ke markas ISIS. Namun, Jenderal Carlisle tidak merinci lokasi markas ISIS yang habis dirudal AS itu, apakah di wilayah Suriah atau Irak.
"Itu adalah pekerjaan yang luar biasa,” kata Carlisle.
ISIS selama ini dikenal menggunakan internet dan media sosial untuk melakukan propaganda dan perekrutan anggota baru. Namun, posting mereka juga bisa menjadi bom waktu bagi mereka.
Kelompok ISIS dan kelompok ekstremis lainnya juga sebenarnya mengetahui bahwa setiap gambar berisi informasi akan menjadi metadata dan geotag yang melacak lokasi dari orang yang mengunggah informasi dan gambar itu.
Pada Kamis, serangan udara pimpinan AS melancarkan serangan udara di 17 penjuru Irak dan Suriah selama 24 jam terakhir. Serangan itu menargetkan militan sekaligus persenjataan mereka di Hasekeh, Raqqa dan Ramadi.
Gedung putih juga mencatat serangan udara yang dilancarkan belum lama ini telah membunuh 10 ribu militan akan tetapi angka resminya belum bisa dikonfirmasi.