Jumat 05 Jun 2015 22:08 WIB

Sebut Barat Penindas, Khamenei Minta Muslim Bersatu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Foto: Reuters
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyeru Muslim di seluruh dunia untuk bersatu melawan penindasan oleh negara Barat, Kamis (5/6). Khamenei mengatakannya dalam peringatan kematian pendahulunya, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Khomeini adalah pendiri republik Islam yang meninggal 26 tahun lalu. Dalam pidatonya, Khamenei juga mengesampingkan 'kehangatan' hubungan Iran dengan AS dalam negosiasi terkait kesepakatan nuklir.

''Kita harus memperhatikan konspirasi, memisahkan diri dengan basis agama, antara Syiah dan Sunni atau basis etnis,'' kata dia, dikutip Middle East Online. Khamenei memuji Khomeini karena telah menciptakan istilah ''The Great Satan'' untuk merujuk pada Amerika.

Menurutnya, Khomeini tegas memutuskan hubungan diplomatik dengan negeri paman Sam tersebut sejak 1980. Khamenei juga menyangsikan tujuan negara-negara barat dalam program nuklir Iran. Ia meragukan ketulusan mereka.

''Dalam peristiwa baru-baru ini, kita melihat bahwa kita tidak bisa yakin pada janji para penindas,'' kata dia. Sementara, ia mengaku mendukung para negosiator dari Iran meski meragukan hasil dari negosiasi.

Seorang negosiator senior Iran mengatakan hari Kamis bahwa mereka telah mencapai kemajuan penting. Tetapi, tahap selanjutnya akan menjadi tugas yang rumit dan sulit karena kesepatan harus dicapai sebelum 30 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement