REPUBLIKA.CO.ID, YANGTZE -- Sebuah kapal rongsokan Cina terbalik di Sungai Yangtze, Cina, Senin (4/6). Sekitar 400 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kapal The Eastern Star terbalik Senin (4/6) setelah terkena badai. Hanya 14 dari 456 penumpang dan awak diketahui selamat. Kecelakaan ini menjadi bencana terburuk yang ditimpa kapal pengiriman Cina, selama 60 tahun kekuasaan komunis. Pihak berwenang mengatakan kemungkinan menemukan ada yang masih hidup.

"Dalam situasi di mana penilaian semuanya tidak ada kesempatan orang-orang yang hidup, kita bisa mulai kerja meluruskan perahu," kata Juru Bicara Departemen Perhubungan, Xu Chengguang kepada wartawan saat konferensi pers, Kamis (4/6).

Petugas penyelamat melihat lambung kapal sudah terbalik. Sementara air sungai Yangtze berubah menjadi cokelat. Kapal mengapung pada Jumat (5/4) dalam keadaan miring. Sementara dek kapal terlihat hancur.

Xinhua melaporkan, saat petugas penyelamat mendekati kapal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. "Para pejabat akan benar-benar tidak akan menutupi sesuatu dalam penyelidikan,” kata laporan media pemerintah.

Presiden China Xi Jinping berjanji menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Ke-14 korban yang selamat dilaporkan melompat sebelum kapal karam. Tiga orang lainnya diselamatkan penyelam dari kantong udara. Hingga kini penyebab tenggelamnya kecelakaan tersebut belum diketahui.

Ikuti Whatsapp Channel Republika