REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwakilan PBB di Palestina dan Israel telah mendata korban anak yang tewas dalam akibat perang di Jalur Gaza tahu lalu, Jumat (5/6). PBB juga merasa ditekan oleh Israel dan pendukungnya untuk tidak mencantumkan Israel dalam laporan tersebut.
Sehingga pihaknya masih ragu untuk mencantumkan Pemerintah Israel sebagai penjahat perang atas tewasnya anak-anak tersebut. Lapora setebal 22 halaman tersebut rencananya akan diserahkan pada utusan khusus PBB Leila Zerrougui.
Dalam laporan Reuters, menyebutkan sebanyak 2.100 warga Palestina tewas. Sebanyak 540 dari jumlah tersebut adalah anak-anak, 371 diantaranya berusia dibawah 12 tahun.
Zerrougui masih ragu untuk memasukkan tentara Israel dan Hamas dalam daftar sebagai pihak yang bertanggung jawab. Israel diduga bertanggung jawab akibat tewasnya anak-anak juga penahanan dan penyerangan mereka di sekolah-sekolah.
Sedangkan Hamas hanya bertanggung jawab dalam merekrut pasukan anak-anak saja. Duta Besar AS untuk PBB Samantha Daya mendesak Sekjen PBB Ban Ki moon untuk tidak memasukkan Israel dalam daftar.