Sabtu 06 Jun 2015 23:15 WIB

Bunuh 500 Anak, Israel Harus Masuk Daftar Negara Memalukan

Rep: C23/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Keluarga Ehsan al-Agha menangis saat kehilangan salah satu anggotanya akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis/ca
Keluarga Ehsan al-Agha menangis saat kehilangan salah satu anggotanya akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Human Right Watch (HRW) mendesak Sekretaris Jendral (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon untuk memasukan Israel dalam 'Daftar Memalukan' tahunan pelanggar hak-hak anak. Desakan ini dilakukan karena lebih dari 500 anak-anak telah tewas dalam konflik yang berlangsung di Gaza pada tahun lalu.

Kelompok hak azasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini juga menyerukan Ban untuk menolak tekanan Israel dan AS untuk menjaga Angkatan Pertahanan Israel, yang akan dirilis pekan depan.

"Sekjen Ban dapat memperkuat perlindungan anak dalam perang dengan menyusun daftarnya berdasarkan fakta, bukan tekanan politik," kata Direktur Advokasi HRW Philippe Bolopion, seperti dilaporkan Alarabiya, Jumat (5/6).

Dalam daftar memalukan tersebut telah terdapat 51 kelompok yang telah melangar hak anak, di antaranya Boko Haram dan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Selain kedua kelompok itu, delapan angkatan bersenjata juga termasuk dalam daftar, yaitu angkatan bersenjata Suriah, Yaman, Republik Kongo, dan Sudan Selatan.

Sebelumnya, UNICEF mengatakan konflik yang berkecamuk di Gaza selama 50 hari pada tahun lalu, telah menewaskan 539 anak-anak dan melukai 2956 lainnya, yang mayoritas adalah warga Palestina. Mereka semua berjuang melawan trauma dan kondisi fisiknya yang cacat pasca perang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement