Ahad 07 Jun 2015 13:54 WIB

Situasi Turki Memanas Jelang Pemilu

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Angga Indrawan
Ledakan saat kampanye Partai Rakyat Demokratik (HDP) Turki, Jumat (5/6).
Foto: reuters
Ledakan saat kampanye Partai Rakyat Demokratik (HDP) Turki, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Situasi Turki memanas jelang Pemilu Parlemen, Ahad (7/6). Ketegangan meningkat sejak Jumat (5/6) setelah dua bom menghancurkan dua gedung milik Partai HDP di Diyarbakir.

Partai oposisi pemerintah Turki menuduh Presiden Tayyip Erdogan gagal berempati terhadap dua pendukungnya yang tewas dalam serangan bom. Pemimpin HDP Selahattin Demirtas mengkritik Erdogan.

Erdogan dituding hanya mementingkan partainya sendiri dan lupa untuk mengumumkan insiden yang terjadi di hari sebelumnya. "Seharusnya dia pergi ke Diyarbakir dan meletakkan bunga, apa benar dia adalah presiden dari 77 juta jiwa," ujarnya dilansir Reuters, Ahad (7/6)

Namun Erdogan malah menuntut Demirtas meminta maaf padanya karena telah menuduh menghasut kekerasan Oktober lalu. Dia turut berbelasungkawa atas serangan provokasi untuk mengacaukan pemilu.

Ratusan warga berbaris di Diyarbakir berunjuk rasa dan menuntut untuk membunuh Erdogan. Beberapa spanduk bertuliskan damai pun terlihat di antara mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement