REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama menyatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan telah mengeluarkan rilis agar masyarakat yang berkunjung ke negara tersebut untuk waspada.
“Begitu juga dengan KBRI kita di Guang Dzou juga mengeluarkan pernyataan yang sama seperti KBRI di Korea Selatan,” kata Tjandra dalam pernyataan tertulisnya yang diterima oleh ROL, Ahad (7/6). Menurutnya, KJRI melakukan hal tersebut karena di Cina ada satu kasus MERS CoV yang datang dari Korea Selatan.
Di sisi lain, Jurnal Ilmiah internasional ‘Nature’ minggu ini telah membuat analisis terkait penyakit tersebut. Dalam jurnal tersebut, ada beberapa analisa uang menjelaskan MERS CoV di Korea nampaknya tidak akan menjadi global threat.
Menurut analisis tersebut, MERS tidak akan mudah menular antarmanusia. Hal tersebut disebabkan karena penularan baru hanya terjadi di rumah sakit bukan kepada masyarakat luas di negara tersebut.
Selain itu, MERS dinyatakan bukan seperti penyakit SARS yang sebelumnya pernah terjadi. Analisis tersebut menjelaskan MERS tidak amat mudah menularkan virusnya kepada orang lain.
Terakhir, jurnal tersebut menjelaskan out break di Korsel dengan 64 kasus MERS CoV dinilai belum terlalu besar jika dibandingkan dnegan Arab Saudi pada 2014 yang menularkan ratusan orang. Menurutnya, Korsel punya kemampuan kesehatan masyarakat yang baik dan dapat dipercaya untuk membendung penularan meluas.