Ahad 07 Jun 2015 17:46 WIB

Gadis 6 Tahun Meninggal Demi Selamatkan Adiknya

Red: Ilham
Masha Yantuganova
Foto: Mirror
Masha Yantuganova

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Masha Yantuganova (6), rela tersiram air mendidih demi menyelamatkan adiknya. Karena aksinya itu, Masha harus kehilangan nyawanya karena mendapat luka bakar hingga 60 persen.  

Seperti dilansir Mirror, Sabtu (5/6), Masha bersama adiknya Dima (1,5) tengah berada di dalam rumahnya di Desa Suuk-Chishma di Republik Bashkortostan, Rusia. Sedangkan orang tua mereka sedang berada di taman halaman rumah.

Saat itu, Dima secara tak sengaja menendang kabel ketel listrik hingga ia terjatuh. Nahas, air mendidih di dalam ketel itu tumpah di atas meja dan akan mengenai Dima.

Melihat hal itu, Masha langsung melemparkan tubuhnya menutupi Dima. Air panas itu pun tumpah di atas tubuhnya. Meski begitu, tubuh kecilnya tetap tidak mampu membuat adiknya tidak terkena air.  

Masha kemudian berjalan ke luar dan memanggil ibunya. "Dia kesakitan, tapi tidak menangis, karena dia tidak ingin saya khawatir," kata ibu kedua bocah itu, Tatyna. "Dia hanya terus mengatakan saya harus mengurus Dima."

Tatyana kemudian merendam tubuh dua anaknya dalam air es. Anggota keluarga yang lain mencoba menelepon ambulans, tapi tidak ada jawaban.

Putus asa, Tatyana meminjam mobil tetangga membawa kedua anaknya ke rumah sakit terdekat. Di RS itu, mereka harus menunggu dokter hingga satu jam.

Menurut Tatyana, ketika para dokter tiba, mereka langsung mengoleskan salep pada luka bakar Dima. Namun Masha tidak beruntung, dokter mengatakan salep mereka telah habis dan tidak cukup untuknya.

Tatyana kemudian merujuk ke rumah sakit lain. Namun, Masha kehilangan kesadaran di jalan. Gadis itu sempat dibawa ke bagian perawatan intensif sebelum dinyatakan meninggal. "Masha meninggal di rumah sakit. Para dokter mengatakan dia punya luka bakar pada 60 persen tubuhnya," kata Tatyana.

Menurut dia, Masha meninggal karena kurangnya pertolongan pertama. "Anakku Dima mengalami luka bakar 40 persen, tapi dia masih hidup karena dia mendapat pengobatan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement