REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Korea Selatan melaporkan korban tewas ke enam akibat sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS), Senin (8/7). Pihak berwenang mengatakan korban adalah seorang kakek berusia 80 tahun.
Pejabat kota Daejeon mengatakan pada Senin bahwa korban sebelumnya dirawat karena pneumonia. Pada Senin, Kementerian kesehatan juga mengumumkan 23 korban infeksi baru. Sehingga jumlah total sementara menjadi 87 orang.
Menurut data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Korsel merupakan negara kedua terbesar dalam jumlah infeksi MERS setelah Arab Saudi. Untuk mencegah infeksi lebih lanjut, pihak berwenang akan melacak telpon lebih dari 2.300 orang yang dikarantina. Hal ini demi mengetahui siapa saja mereka mengalami kontak jarak dekat.
Sebuah tim ahli dari WHO telah mulai penyelidikan sejak Selasa untuk mengevaluasi respon terhadap wabah. Direktur umum WHO Margaret Chan mengatakan penyebaran virus di fasilitas kesehatan mungkin saja terjadi karena tradisi Korsel yang sering menjenguk orang sakit di rumah sakit.