REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap pemimpin milisi Houthi, Abdulmalik al-Houthi. Hukuman ini melingkupi larangan perjalanan, pembekuan aset, dan embargo senjata pada kelompoknya.
Sanksi-sanksi tersebut sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB pada April lalu. Presiden Yaman, Abdrabbu Mansour Hadi, juga mendukung hukuman yang diberikan pada pemimpin kelompok pemberontak di negaranya itu.
"Sanksi juga telah dikenakan pada putra mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yaitu Ahmed Ali Abdullah. Ia merupakan pemain kunci dalam memfasilitasi ekspansi militer dari gerakan Houthi," kata Uni Eropa, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (8/6).
Pada Desember lalu, Uni Eropa telah memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada pemimpin Houthi lain, yaitu Yahya al-Hakim dan Abd al-Khaliq al-Houthi, serta mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Uni Eropa juga mengecam tindakan sepihak milisi Houthi yang mengganggu stabilitas Yaman. Uni Eropa mendesak para anggota Houthi untuk segera menghentikan penggunaan kekerasan di negara tersebut.