Selasa 09 Jun 2015 15:08 WIB

Mesir Berang AS Akrabi Ikhwanul Muslimin

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Angga Indrawan
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Foto: Reuters
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mesir memanggil Dubes AS di Kairo karena mereka mengundang Ikhwanul Muslimin ke Washington, AS, Selasa (9/6). Diketahui sebelumnya, Januari lalu kelompok Ikhwanul Muslimin berkunjung ke Washington, namun pemerintah AS tidak bersedia memenuhi tuntutan mereka.

Kali ini, pejabat AS bertemu dengan mantan anggota parlemen Mesir dan mantan angota Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin. Dilansir Reuters, Selasa (9/6), Dubes AS Stephen Beecroft dipanggil, sekaligus menyatakan terang-terangan ketidak senangan Mesir jika ada kesepakatan di antara keduanya. 

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jeff Rathke menolak berkomentar terkait pemanggilan dubesnya. Dia juga menolak menjelaskan pertemuan yang dilakukan kelompok Ikhwanul Muslimin dengan pejabat AS. 

"Saya tidak ada pertemuan untuk diumumkan," ujar Rathke.

Namun terkait Mesir, menurut Rtahke, sudah menjadi kebijakan AS untuk terlibat berbagai pihak yang terkait dengan politik Mesir. AS memiliki hubungan dua sisi dengan pemerintah Mesir. 

Di satu sisi AS sepakat dengan Sisi yang telah mejaga stabilitas Mesir. Tetapi dia tetap mengkritik pelanggaran HAM pada Ikhwanul Muslimin. Presiden Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi mengganggap Ikhwanul Muslimin sebagai jaringan teroris yang menimbulkan ancaman bagi dunia Arab dan Barat. Meski Ikhwanul membela diri bahwa mereka adalah organisasi damai.

Dilansir Al Ahram, saat ini Mesir menyelenggarakan konferensi untuk mencari solusi politik di Suriah, Selasa (9/6). Namun Ikhwanul Muslimin yang tergabung dalam Koalisi Nasional dilarang menghadiri konferensi tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement