REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengimbau warga negara indonesia (WNI) yang akan ke Korea Selatan (Korsel) menghindari rumah sakit (RS) di Korea.
Ia menambahkan, khususnya untuk RS yang pernah dikunjungi pasien MERS.
"Ada 24 rumah sakit yang pernah dikumjungi pasien MERS di Korea Selatan," kata Tjandra dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ROL pada Selasa (9/6).
Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan untuk waspada terhadap penularan MERS yang semakin bertambah.
"Rumah-rumah sakit itu memang sekarang mengalami penurunan tajam jumlah pengunjung dan pasiennya. Sebagian malah ada yang ditutup sementara," ujar Tjandra.
Berikut adalah rumah sakit yang sebaiknya dihindari. Di Seoul, yakni Samsung Medical Center (17 kasus), 365 Yeol Lin Hospital (satu kasus), Asan Medical Center, Yeouido St.Mary’s Hospital, Hanaro Medical Foundaition (Jung-gu), Yoon Chang-ok Internal Medicine Clinic, dan St Mary’s Family Medicine Clinic Center (Seongdong-gu).
Lalu untuk wilayah Geoynggi adalah Pyeongtaek St Mary‘s hospital (37 kasus), Pyeongtaek Goodmorning hospital, Pyeongtaek Purun Hospital, Pyeongtaek 365 Yonhap Medical Center, Pyeongtaek Bagae Hospital, Pyeongtaek Yonse Herb Family Medicine Clinic Center, Hwaseong Hallym University Medical Center, Suwon The Catholic University of Korea St Vincent‘s Hospital, Bucheon Medihols hospital, Bucheon The Catholic University of Korea St Mary’s Hospital, dan Osan Osan Hankook Hospital.
Selanjutnya untuk daerah Chungnam adalah Asan Seoul Clinic satu1 kasus), Cheonan Dankook University Hospital, dan Boryung 365 Yonhap Medical Center.
Terakhir untuk di wilayah Jeounbuk, yaitu Sunchang Choi Sun-yong Internal Medicine Clinic. Untuk wilayah Daejeon ada Dae cheong Hospital (tiga kasus) dan KonYang University Hospital (lima kasus).