Rabu 10 Jun 2015 03:11 WIB

Israel tak Masuk Daftar Negara Berbahaya, PBB Dikecam

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak di Jalur Gaza di antara reruntuhan puing akibat serangan militer Israel.
Foto: AP
Anak di Jalur Gaza di antara reruntuhan puing akibat serangan militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi HAM Internasional, Human Right Watch (HRW) mengecam keputusan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon yang mengeluarkan Negeri Zionis Israel dari daftar negara paling berbahaya bagi keselamatan anak-anak. Direktur Advokasi Krisis di HRW, Philippe Bolopion meminta internasional mendesak PBB mengevaluasi daftar negara dan kelompok paling berbahaya bagi masa depan anak-anak tersebut.

Reuters melansir, Senin (8/6), Ki-moon dalam keputusan resminya merilis dokumen berjudul 'Daftar (negara dan kelompok) Paling Memalukan di Dunia' 2015. Dalam daftar tersebut, menyangkut soal keselamatan generasi penerus peradaban dunia. PBB lewat panel khusus, memberikan daftar negara dan kelompok yang paling mengancam kehidupan anak-anak sebagai generasi penerus.

Panel khusus tersebut semula memasukkan Israel sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi keselamatan anak-anak. Tapi, dalam keputusannya, Ki-moon memilih untuk mencoret Israel dari daftar tersebut. "Ki-moon mengecewakan. Dia mengesampingkan saran dari perwakilan khususnya sendiri," kata Bolopion, seperti diberitakan Selasa (9/6).

Namun kekecewaan HRW bukan cuma hilangnya Israel dari daftar negara dan kelompok paling memalukan, tapi, kekecewaan serupa juga terkait hilangnya kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina di Gaza, yaitu Hamas dari daftar serupa. Bolopoin menilai, penghapusan beberapa negara dan kelompok tertentu dalam daftar tersebut mengaburkan fakta soal kengerian yang sebenarnya terjadi antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Dalam daftar resmi lansiran PBB, tercatat ada sejumlah negara yang dinilai paling berbahaya bagi keselamatan anak-anak pada 2015. Menurut laporan tersebut, Afganistan berada diurutan paling atas sebagai negara paling berbahaya bagi anak-anak. Konflik di negara tersebut telah menewaskan sekitar 710 anak-anak. Menyusul Afganistan, adalah Irak dengan 679 anak-anak.

Selanjutnya ialah Suriah yang sepanjang konflik bersenjata 2015 telah menewaskan 368 kematian bagi anak-anak. Sementara Israel, dikatakan Ki-moon hanya menewaskan tiga anak-anak di Palestina sepanjang 2015.Akan tetapi, Bolopoin menegaskan, kejahatan Israel terhadap masyarakat di Gaza Palestina sepanjang 2014 tak bisa menjadikan Negeri Yahudi itu lepas begitu saja dari daftar negara paling mengerikan bagi anak-anak. Bolopoin mengacu pada pelaporan HAM PBB yang mengungkapkan, serangan Zionis ke Gaza sepanjang 2014 menewaskan 2.100 warga sipil, dan 557 dipastikan adalah anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement