Rabu 10 Jun 2015 04:27 WIB

Israel Klaim Didukung Arab Hentikan Nuklir Iran

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dwi Murdaningsih
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.
Foto: AP/Vahid Salemi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel mengklaim mendapat dukungan dari negara-negara Arab untuk menghentikan ambisi nuklir Republik Islam Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meyakinkan, bahwa tak ada satu pun negara yang bertetangga dengan Israel mendukung program nuklir Negeri Mullah itu.

Ahram Online melansir, sebenarnya ungkapan Netanyahu menyoroti jalan mulus Teheran, 'menipu' negara-negara barat, soal program nuklir Iran. "Saya sering digambarkan sebagai orang yang sangat menentang nuklir di Iran. Tapi saya berbicara dengan negara-negara tetangga kami, 'bahwa tidak ada satu pun negara di wilayah ini (Timur Tengah) yang percaya dengan program nuklir di Iran," kata Netanyahu, Selasa (9/6).

Tidak jelas negara Arab mana yang dimaksud Netanyahu. Tapi, Ahram mengaitkan kunjungan delegasi khusus Israel yang dikirimkan Netanyahu baru-baru ini ke beberapa negara Timur Tengah. Delegasi khusus itu, sedang berada di Arab Saudi untuk membahas kelanjutan perundingan antara Iran dan AS soal nuklir pada 30 Juni mendatang.

Arab Saudi bukan bagian dari negara yang ikut dalam perundingan antara AS dan Iran. Begitu juga dengan Israel dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Karena itu, dikatakan Netanyahu, tak hadirnya negara-negara Timur Tengah dalam perundingan nuklir Iran dan AS membuktikan ketidakpercayaan negara-negara kawasan terkait ambisi Iran.

"Kami sepakat untuk tidak percaya bahwa perundingan akan menghentikan Iran untuk membangun bom atom," kata Netanyahu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement