Rabu 10 Jun 2015 14:12 WIB

MERS Gagalkan Rencana Presiden Korsel Temui Obama

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indira Rezkisari
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lobi Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan untuk mencegah penyebaran viruis MERS, Rabu (3/6).
Foto: AP
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lobi Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan untuk mencegah penyebaran viruis MERS, Rabu (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Park Geun hye menunda kunjungannya ke AS, Rabu (10/6).

Park menunda karena harus mengawasi penanganan wabah MERS. Apalagi dua warganya kembali menjadi korban virus tersebut.

Park seharusnya berangkat ke AS pada Ahad (7/6) lalu dan bertemu dengan Obama kemarin. Namun Park akan siaga hingga pekan depan untuk merespon wabah ini.

Kementerian Kesehatan mengumumkan hingga saat ini korban tewas berjumlah 13 orang dan korban terinfeksi mencapai 108 orang. Warga Korsel yang telah kontak langsung dengan pasien MERS mencapai 3.439 orang dan sedang dikarantina.

Pasien karantina mengalami kenaikan meski 641 orang telah keluar. Virus ini ditularkan dari seorang warganya yang baru bepergian ke Timur Tengah awal Mei lalu.

Banyak warga cemas dengan adanya wabah ini. Sebanyak 2.474 sekolah ditutup, 22 diantaranya adalah universitas. Mereka yang keluar rumah pun lengkap dengan masker wajah.

"Tolong jangan terlalu khawatir atau salah paham dengan keadaan ini, cobalah untuk melanjutkan kehidupan Anda seperti biasa," ujar Wakil Perdana Menteri Choi Kyung hwan, dikutip dari Reuters. Choi juga mendesak warganya untuk tetap melakukan transaksi seperti biasa.

Ini dikarenakan bisnis di negara tersebut terkena dampaknya. Menteri Keuangan mengumumkan dampak kerugian akibat wabah ini mencapai 357 juta dolar AS.

Bank Sentral Korea Selatan akan menurunkan suku bunga pada Kamis (11/6) untuk meredam dampak ekonomi dari wabah MERS. Kasus MERS di Korea adalah yang terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement