REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ruang pers Gedung Putih dikosongkan karena ancaman bom setelah ada pemberitahuan telepon ke Kantor Polisi Metropolitan, kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest pada Selasa (9/6).
Petugas Dinas Rahasia mengganggu keterangan pers Earnest melalui televisi tak lama setelah pukul 14.00 waktu setempat dan mengawal wartawan ke luar gedung tersebut. Saat wartawan berada di luar ruang pers, petugas dinas rahasia menyusuri tempat tersebut untuk mencari peledak dengan bantuan anjing pelacak.
Setelah lebih dari 30 menit kemudian, pemberitahuan bahwa keadaan aman dikeluarkan, dan wartawan kembali dibawa ke ruang pers, demikian laporan Xinhua, Rabu (10/6). Presiden Barack Obama dan keluarganya tidak diungsikan, kata Earnest.
Pengosongan Gedung Putih tersebut dilakukan beberapa jam setelah peristiwa pengosongan lain di Dirksen Senate Office Building, yang berada di bagian timur-laut Capitol Hill, setelah Polisi US Capitol menerima pemberitahuan telepon yang melaprokan satu paket ditemukan di satu ruang gedung itu.
Pengosongan Capitol Hill tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan, yang mengganggu proses dengar pendapat pada saat pengosongan dilakukan. Polisi belakangan menyelidiki kasus tersebut tapi sejauh ini tak ada hasil penyelidikan yang disiarkan.