REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB pada Kamis (11/6) menyampaikan keprihatinan mengenai dampak kemanusiaan di Afrika Tengah dan Barat akibat kegiatan Boko Haram, kelompok fanatik yang berpusat di bagian barat laut Nigeria.
Dalam satu pernyataan presiden yang dikeluarkan oleh DK, badan PBB tersebut mengatakan 96 ribu orang telah menjadi pengungsi di dalam negeri mereka. Di Kamerun, dan Chad terdapat hampir 20 ribu pengungsi Nigeria, 8.500 orang yang pulang dan 14.500 orang yang jadi pengungsi di dalam negeri mereka akibat kegiatan Boko Haram.
DK mendesak semua negara di wilayah itu lebih meningkatkan kerja sama militer regional untuk secara lebih efektif memerangi Boko Haram. Dewan juga menegaskan perlunya mensahkan pendekatan menyeluruh untuk menanggulangi masalah tersebut.
Ketika memberi penjelasan mengenai situasi di Afrika Tengah, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Tengah Abdoulaye Bathily mengatakan pengerahan tentara Chad ke daerah perbatasan dengan Kamerun dan Nigeria dan peresmian pasukan gabungan multinasional untuk menghadapi Boko Haram menandakan peningkatan kerja sama antarnegara dalam memerangi kelompok fanatik itu.
"Operasi militer telah membuat Boko Haram jadi pihak yang bertahan, tapi serangan baru-baru ini oleh kelompok tersebut menyoroti perlunya bagi semua negara yang terpengaruh untuk tetap siaga dan terlibat," kata Bathily.