Jumat 12 Jun 2015 18:47 WIB

Serangan di Lokasi Wisata Perburuk Ekonomi Mesir

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Kerusakan yang ditimbulkan akibat bom bunuh diri di luar Kuil Karnak, Luxor, Mesir, Rabu (10/6).
Foto: www.startribune.com
Kerusakan yang ditimbulkan akibat bom bunuh diri di luar Kuil Karnak, Luxor, Mesir, Rabu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kekerasan yang terjadi pada pasukan keamanan di lokasi wisata berdampak langsung pada ekonomi Mesir, Jumat (12/6).

Serangan terjadi delapan hari lalu di dua lokasi wisata. Dampaknya usaha pemerintah Mesir membangun kembali ekonomi menjadi sia-sia.

Sebelumnya seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya pada Rabu (10/6) di dekat kuil kuno Karnak, Luxor. Insiden ini melukai empat warga Mesir.

Satu pekan sebelumnya, dua petugas polisi tewas saat berjaga dekat Piramida Giza. Pasukan keamanan menemukan bom di pintu masuk Kementerian Persediaan di Kairo, Kamis (11/6).

Ahli Geopolitik Timur Tengah dan Asia Selatan Kamran Bukhari mengatakan pelaku seharusnya tidak menyerang untuk menakut-nakuti wisawatan. "Yang mereka perlu lakukan adalah menciptakan beberapa insiden untuk membentuk persepsi," ujar Bukhari.

Insiden ini menunjukkan keamanan sulit diciptakan bahkan di tempat wisata terbuka dan populer di Mesir. Serangan pada tempat wisata akan langsung merusak kepercayaan internasional pada Mesir, khususnya industri pariwisata.

Menteri Dalam Negeri Magdi Abdel Ghaffar memuji kesigapan pasukan keamanan. Pihaknya juga berencana meningkatkan keamanan ketika menghadapi militan jika menyerang situs kuno.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement