Senin 15 Jun 2015 14:03 WIB

Kunjungi Brisbane, Dalai Lama Kritik Pembunuhan Atas Nama Agama

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyampaikan pesan cinta dan kasih sayang kepada ratusan orang di Brisbane Convention Centre.

Pidatonya yang berjudul ‘The Wisdom of Compassion’ atau ‘Kebijaksanaan Welas Asih’ adalah salah satu acara utama dalam tur Australia 12-hari yang dilakoni pemimpin spiritual Tibet ini.

Ia diperkenalkan oleh juara renang Ian Thorpe, yang menggambarkan Dalai Lama sebagai ‘manusia 80 tahun paling keren di dunia’.

Dalai Lama mengajak penonton untuk menunjukkan kebaikan dan kasih sayang kepada orang-orang dari semua agama dan bangsa.

"Pesan utamanya adalah selalu mencintai ... kita semua benar-benar bersaudara. Jangan melihat keyakinan agama [mereka], apa kebangsaannya, apa rasnya. Apakah ia miskin? Apakah ia mempunyai jabatan yang tinggi?," ujarnya baru-baru ini.

Ia mengatakan, menyebarkan kasih sayang adalah cara untuk memecahkan banyak masalah dunia.

"Alasan kita menghadapi begitu banyak masalah ... banyak dari mereka adalah ciptaan kita sendiri. Yang terburuk adalah atas nama keyakinan agama, banyak orang kemudian membunuh," ujarnya.

Dalai Lama menyampaikan kepada para pengunjung pidatonya, kebaikan mereka bisa membuat perbedaan di dunia.

Sementara itu, sekelompol pengunjuk rasa beraksi di luar gedung konvensi selama 2 hari berturut-turut.

Pendukung Buddha Shugden melakukan protes kecil tapi vokal, meneriakkan "Hentikan Dalai Lama yang bohong dan palsu" serta mengangkat berbagai poster.

Di sisi lain, sekelompok pendukung Dalai Lama berdiri di sisi lain jalan dan berteriak: "Kami mencintai Dalai Lama."

Selama tinggal di Brisbane, Dalai Lama juga telah menyelenggarakan sesi pengajaran Buddha dan pertemuan dengan para pemimpin 10 agama dan lebih dari 800 perwakilan jemaat mereka di Katedral St Stephen.

Pada Sabtu (13/6) lalu, Dalai Lama akan menuju ke Uluru untuk kembali menyampaikan pidato, kemudian melanjutkan perjalanan ke Perth untuk pidato dan sesi pengajaran lainnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement