Sabtu 13 Jun 2015 20:32 WIB

Latvia Tahan Dua Warga Rusia Masuki Pangkalan Militer

Suasana ibukota Latvia, Riga, di malam hari
Suasana ibukota Latvia, Riga, di malam hari

REPUBLIKA.CO.ID, RIGA -- Latvia dilaporkan menahan dua pegiat Rusia pada Jumat (12/6) waktu setempat karena kedapatan memasuki pangkalan militer. Penangkapan terjadi saat negara itu mengambil bagian dalam pelatihan militer pimpinan Amerika Serikat.

Para pria itu, yang membawa bendera hitam dan oranye St George dari militer Rusia dan memegang selebaran anti-NATO, memanjat dinding pangkalan Adazi, Rabu, kata militer Latvia.

Mereka tertangkap beberapa menit kemudian tapi secara resmi ditahan pada Jumat.

Penahanan mereka, dan peretasan di Lithuania pada Rabu, menambah ketegangan negara Baltik mantan-Soviet itu dengan Rusia, yang telah tinggi sejak penguasaan Moskow atas Krimea tahun lalu dan dukungannya pada pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.

Negara itu memiliki warga minoritas Rusia yang cukup besar dan mewaspadai perang informasi yang dilakukan di wilayah mereka.

Rusia telah menunjukkan pengaruh di seluruh Eropa dan meningkatkan aktivitas pesawat-pesawat tempur dan kapal selamnya di perairan Nordic.

Kedutaan Besar Rusia tidak memberikan komentar atas penangkapan itu.

Menteri Pertahanan Latvia Raimonds Vejonis mengatakan insiden itu bisa menjadi bagian dari perang informasi tetapi badan "(keamanan) melakukan upaya tepat untuk menghilangkan provokasi seperti itu," menurut kantor berita lokal LETA.

The Other Rusia, gerakan milisi kecil yang didirikan oleh pendiri Partai Bolshevik Nasional Eduard Limonov yang ingin menciptakan sebuah negara Eurasia, mengatakan kedua orang itu anggota mereka.

Penyelidikan dibuka untuk menentukan apakah akan menuntut mereka dengan tuduhan mata-mata dan percobaan untuk melakukan aksi teror. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara seumur hidup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement