REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Iran meminta Pemerintah Austria mengambil langkah cepat demi melindungi keamanan cyber saat perundingan nuklir berlangsung. Keduanya telah membuka penyelidikan terpisah atas tuduhan mata-mata dan spionase di hotel tempat pembicaraan nuklir berlangsung.
"Kami menuntut Kedutaan Luar Negeri Austria segera menyediakan semua langkah-langkah keamanan yang diperlukan saat pembicaraan, termasuk keamanan dunia maya dan tempat yang baik," kata Kedutaan Besar Iran di Austria, seperti dikutip, Al Arabiya, Sabtu (13/6).
Kedutaan Besar di Iran juga meminta Kementerian Luar Negeri Austria dan Swiss, memberitahu mereka tentang hasil investigasi mata-mata yang telah dilakukan keduanya. Wakil menteri dan para ahli dari kedua negara tersebut sedang membicarakan kesepakatan untuk membatasi program nuklir Teheran. Imbalannya, Iran akan dibebaskan dari sanksi embargo.
Sedangkan Teheran sendiri telah membantah tuduhan Barat bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi nuklir. Iran juga menegaskan, kegiatan atomnya adalah untuk tujuan energi dan damai.