REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Arab Saudi ke Yaman tidak bermaksud untuk menakut-nakuti ataupun semakin menimbulkan kekacauan masyarakat setempat. Upaya ini lebih tepatnya suntuk melumpuhkan kelompok militan Houthi yang diketahui melakukan serangkaian aksi teror.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak menyebutkan bantuan serangan negaranya untuk Yaman difokuskan pada sentra-sentra tertentu yang menjadi basis pertahanan Houthi. Wilayah ini diinfokan oleh masyarakat sekitar yang masih berusaha mempertahankan Yaman.
"Serangan udara yang dilakukan di sana itu fokus terhadap sentra tertentu yang didapatkan dari info masyarakat yang mempertahankan Yaman. Penyerangan ini tidak ditujukan untuk menimbulkan kekacauan atau menakut-nakuti masyrakat tapi difokuskan pada sentra-sentra tertentu untuk melumpuhkan kelompok Houthi," kata Mustafa dalam interview dengan Republika di Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Mustafa mengklaim bantuan peranan Arab Saudi adalah untuk membantu mengatasi krisis stabilitas di Yaman. Memerangi militan Houthi yang seperti diketahui dibantu unsur militer yang dalam hal ini berafiliasi dengan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Terlebih mereka memiliki persenjataan berat yang bisa menghancurkan kapan saja sesuai keinginan mereka.
Keberadaan Arab berusaha mengembalikan legimitasi dari pemerintahan yang sah yakni Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Dalam hal ini Presiden Hadi dengan keadaan terdesak melarikan diri dari Sanaa menuju Aden lalu menyelamatkan ke Arab Saudi.