Senin 15 Jun 2015 16:05 WIB

Petugas Kebersihan Gedung Parlemen Australia Mogok

Red:
Petugas kebersihan berkumpul di depan gedung parlemen guna menyampaikan aspirasi mereka.
Foto: Twitter: GlennFowlerAEU
Petugas kebersihan berkumpul di depan gedung parlemen guna menyampaikan aspirasi mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Petugas kebersihan di Gedung Parlemen Australia di Canberra menggelar aksi mogok kerja sebagai protes atas pemotongan gaji, dan kondisi kerja.

Serikat yang membawahi pekerja ini, United Voice mengatakan para pekerja di gedung-gedung milik pemerintah Federal ini mengalami pengurangan bayaran. Termasuk kondisi kerja yang lebih buruk sejak pemerintah Federal tidak lagi mengikuti Petunjuk Jaya Layanan Kebersihan Federal.

Presiden United Voice Jo Schofield mengatakan pemerintah meninggalkan kesepakatan itu tahun lalu, dan mengakibatkan secara rata-rata bayaran petugas kebersihan di sana turun sekitar $ 6.837 (sekitar Rp Rp 70 juta) per tahun.

Mogok ini dilakukan bertepatan dengan Hari Petugas Kebersihan Internasional yang ke-25.

Para pekerja ini melakukan aksinya mulai pukul 6.30 pagi dengan berkumpul di halaman Gedung Parlemen, untuk makan pagi bersama.

Dalam pertemuan ini, para pekerja menghadiahi Bendahara Utama Australia Joe Hockey dengan penghargaan "2015 Golden Toilet Brush (Sikat Toilet Emas 2015)", yang disebut serikat pekerja sebagai menteri yang paling sedikit berusaha membantu kesejahteraan para petugas kebersihan.

Yang mendapat hadiah yang sama tahun lalu adalah Perdana Menteri Tony Abbott.

"Para petugas kebersihan di Gedung Parlemen sangat, sangat marah, mereka melakukan tindakan mogok hari ini." kata Schofield baru-baru ini.

"Ini adalah langkah yang tidak biasanya dilakukan namun mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah atas kesepakatan yang sudah ada sebelumnya, dikembalikan."

Schofield mengatakan para petugas kebersihan ini tidak mendapat kenaikan gaji selama tiga tahun terakhir.

Tahun lalu, para pekerja ini meminta kenaikan gaji $ 1.80 per jam, sehingga upah mereka akan menjadi $22.90 per jam.

Minggu lalu mereka melakukan pemungutan suara dan setuju adanya mogok selama 24 jam.

Siapa saja para petugas kebersihan di gedung parlemen, inilah beberapa di antara mereka.

 

 

Seorang petugas sedang membersihkan kantor PM. (Anne Zahalka, Parliament House Art Collection, Department of Parliamentary Services)

 

 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement