Senin 15 Jun 2015 13:04 WIB

Militer Israel Mengaku Bertindak Benar Serang Jalur Gaza

Rep: C07/ Red: Erik Purnama Putra
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.
Foto: Reuters
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel mengeluarkan laporan mengenai perang 50 hari di Jalur Gaza pada tahun lalu. Dalam laporan tersebut, Israel menyatakan bahwa tindakan militer Israel selama perang sudah benar dan sah.

Israel menegaskan, tidak pernah bermaksud menargetkan warga sipil, walaupun banyak warga sipil Palestina yang menjadi korban serangan Israel. "Israel telah berupaya substansial untuk menghindari kematian warga sipil," tulis laporan tersebut, Senin (15/6).

Dalam laporan setebal 277 halaman itu menuliskan tentang hasil penyelidikan internal Israel atas konflik perang Gaza. Israel menjabarkan mengenai latar belakang dan upaya-upaya mliter untuk tidak membahayakan warga sipil.

Selama konflik itu, negeri Zionis tersebut mengaku hanya memerintahkan serangan-serangan ke tempat-tempat dan orang-orang jika mereka memang merupakan target militer atau terlibat langsung dalam konflik.

Laporan tersebut muncul menjelang akan diumumkannya hasil penyelidikan internasional oleh Dewan HAM PBB atas kejahatan perang konflik Gaza dan akan dirilis pada (29/6) mendatang.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut laporan penyelidikan PBB "buang-buang waktu" dan tuduhan terhadap Israel tidak memiliki dasar.  

Adapun, menurut laporan PBB pada Maret lalu, selama perang Gaza, serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh Israel menewaskan 2.256 orang Palestina, kebanyakan adalah warga sipil. Sementara itu, 67 tentara Israel dan enam warga sipil di Israel juga tewas dalam konflik itu.

Sedangkan dalam laporan internalnya, Israel membantah angka dari PBB tersebut, dan menyebut bahwa 36 persen dari kematian warga Palestina disebabkan oleh non-kombatan dan banyak militan diidentifikasi sebagai warga sipil.

Netanyahu justru menuduh Hamas bersembunyi di balik warga sipil dengan sengaja beroperasi wilayah ramai penduduk di Gaza, begitu laporan Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement