Senin 15 Jun 2015 16:35 WIB

Pekerja Lansia di Australia Meningkat

Red:
Banyak lansia di Australia masih bekerja.
Foto: Reuters
Banyak lansia di Australia masih bekerja.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Usia kerja orang Australia kini semakin menua dibandingkan 20 tahun silam. Hal itu terutama terlihat di kalangan perempuan usia 60 tahun ke atas yang jumlahnya meningkat 300 persen.

Demikian antara lain terungkap dalam laporan lembaga penelitian sosial dan ekonomi University of Melbourne, yang meneliti angka partisipasi kerja selama 20 tahun terakhir.

Laporan itu menyatakan terjadinya perubahan budaya kerja yang menguntungkan pekerja lansia.

Disebutkan, di tahun 2013 sebanyak 45 persen perempuan usia 60 hingga 64 tahun masih bekerja, meningkat tajam dibandingkan 15 persen di tahun 1993.

Menurut Prof. Barbara Pocock dari University of South Australia, laporan penelitian ini penting karena berhasil menunjukkan terjadinya perubahan fundamental dalam dunia kerja.

"Jadi terdapat dorongan kuat untuk turut berpartisipasi dalam dunia kerja," katanya baru-baru ini.

Selain itu, kata Prof. Pocock, terdapat pula tekanan ekonomi untuk tetap bekerja lebih lama demi mendapatkan uang pensiun yang cukup.

"Hal ini terutama terlihat di kalangan pekerja wanita yang uang pensiunnya rata-rata separuh dibandingkan pekerja pria," jelasnya.

Prof Pocock menjelaskan selain faktor tekanan biaya hidup kaum lansia tetap bekerja sebab mereka memiliki dana pensiun lebih sedikit daripada yang mereka  butuhkan.

"Banyak pula di antara mereka yang menikmati pekerjaannya dan tetap ingin aktif. Jadi selain faktor ekonomi juga terkait faktor hubungan sosial dan keinginan untuk berpartisipasi," jelasnya.

Laporan ini menunjukkan di tahun 2013, sebanyak 17 persen pria usia 65 tahun ke atas masih bekerja atau tetap mencari pekerjaan.

Terjadinya perubahan budaya kerja yang menguntungkan kaum lansia, dibenarkan oleh Ian Yates dari Council on the Ageing, semacam organisasi kaum lansia di Australia.

Menurut Yates, kini semakin banyak pihak perusahaan yang sadar bahwa dengan membiarkan karyawan usia tua pensiun, maka perusahaan tersebut akan kehilangan modal intelektual dan pengalaman, yang tidak mudah untuk digantikan.

Ia menjelaskan, kaum lansia bisa tetap bekerja karena jenis pekerjaan yang mereka lakukan juga telah berubah.

Namun Direktur University of Sydney Business School Professor John Buchanan mengatakan, hal ini bukan berarti sesuatu yang baik.

"Melihat kualitas pekerjaan yang tersedia bagi kaum lansia, kebanyakan pekerjaan paruh-waktu, dengan status tidak tetap," jelasnya.

"Jadi, bagus jika orang bisa tetap bekerja di usia yang semakin tua tapi masih ada yang lebih penting dari itu," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement