REPUBLIKA.CO.ID, SUWON -- Ribuan sekolah di Korea Selatan (Korsel) yang ditutup karena Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), dibuka kembali, Senin (15/6).
Sebanyak lima penderita baru dilaporkan Kementerian Kesehatan pada Senin sehingga jumlah korban penyakit itu mencapai 150 dan menjadi wabah terbesar di luar Arab Saudi.
Kementerian itu mengatakan pasien lain, yang terpapar virus MERS, menjadi korban tewas ke-16. Semua kasus itu ditelusuri datang dari sarana kesehatan.
Empat rumah sakit ditutup total atau sebagian dalam upaya menghentikan penyebaran wabah yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) disebut sebagai wabah yang meluas dan kompleks.
Setidaknya 440 sekolah masih ditutup dari 2.900 sekolah yang ditutup pada Jumat.
Di Sekolah Dasar Myoungin di kota Suwon di selatan Seoul, para guru menyambut siswa-siswa di gerbang sekolah untuk pertama kalinya setelah 10 hari. Para guru memeriksa suhu tubuh mereka dan mengirim pulang siapapun yang mengalami demam.