REPUBLIKA.CO.ID, BHAKTAPUR -- Nepal kembali membuka beberapa situs warisan budaya yang sebelumnya ditutup karena gempa beberapa bulan lalu. Namun, Nepal masih membutuhkan banyak uang untuk memperbaiki seluruh situs warisan budaya yang ada.
Kepala Departemen Arkeologi Nepal, Bhesh Narayan mengatakan sebanyak 741 struktur warisan budaya rusak karena gempa. Itu artinya perlu banyak waktu dan dana yang mencapai setidknya 18 juta dolar untuk membangun kembali dan memulihkan situs-situs tersebut.
Pekan depan, Nepal akan menjadi tuan rumah pertemuan sebuah donor internasional di Kathamandu. Hal itu dilakukan untuk mencari uang guna membantu membangun kembali negaranya yang sempat terkena dua kali gempa dahsyat.
Sebelum gempa terjadi, sekitar 800 ribu wisatawan asing mengunjungi Nepal setiap tahunnya. Namun pemerintah khawatir bila rasa takut akan gempa dapat menghentikan banyaknya kunjungan dari wisatawan.
UNESCO, organisasi warisan budaya PBB telah menyuarakan keprihatinannya tentang dibukanya kembali situs tersebut. UNESCO mendesak wisatawan untuk ekstra hati-hati dan mempertimbangkan kembali mengunjungi situs tersebut.
Badan ini juga meminta pemerintah untuk membatasi akses wisatawan ke lokasi yang strukturnya telah runtuh meski masih dianggap aman.