Selasa 16 Jun 2015 06:56 WIB

Israel Melarang dan Tolak Keras Kunjungan PBB ke Palestina

Rep: C93/ Red: Angga Indrawan
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.
Foto: Reuters
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JARUSALEM -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahason menolak kunjungan utusan hak asasi manusia PBB Makarim Wibisono ke wilayah Palestina. Utusan tersebut bertujun untuk mempublikasikan laporan PBB tentang perang yang berlangsung di Gaza tahun lalu. Ini adalah kedua kalinya Makarim Wibisono dilarang mengunjungi Palestina.

"Kami tidak mengizinkan kunjungan ini," kata Emmanuel Nahason seperti dilansir Arab News, Selasa (16/6).

"Israel bekerja sama dengan semua komisi internasional dan semua utusan (PBB), kecuali bila mandat diserahkan kepada mereka yang adalah anti-Israel dan Israel mau mendengar alasan apa pun," tambah dia.

Wibisono, telah melakukan penyelidikan atas tindakan Israel dan militan Palestina selama konflik tahun lalu. Laporannya direncanakan akan diumumkan pada 29 Juni.

"Harapan saya laporan akan membuka jalan keadilan yang harus dilakukan untuk semua warga sipil yang menjadi korban pertempuran tahun lalu. Mereka (Israel) diduga telah melakukan pelanggaran serius serius terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad Al Hussein.

Laporan tersebut mencatat, pertempuran di Gaza tahun lalu menewaskan 2.200 warga Palestina yang kebanyakan warga sipil dan 73 warga Israel yang sebagian besar adalah tentara.

Tahun lalu, Israel juga sempat melarang Wibisono berkunjung ke Palestina  untuk kunjungan serupa. PBB mengatakan, Israel bertanggung jawab atas pemboman mematikan beberapa lembaga PBB, termasuk sekolah-sekolah yang digunakan warga sipil Palestina mengungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement