Selasa 16 Jun 2015 08:22 WIB

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Ramadhan di Yaman

Rep: Gita Amanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Militan Houthi di Yaman.
Foto: AP
Militan Houthi di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekjen PBB Ban Ki-moon pada Senin (15/6) menyerukan dua minggu jeda kemanusiaan segera di Yaman untuk menandai Ramadha. Hal itu disampaikan saat pembicaraan damai berlangsung di Jenewa untuk mencoba dan menyelesaikan konflik.

"Saya telah menekankan pentingnya jeda kemanusiaan lain selama dua minggu," kata Ban, yang menambahkan bahwa Ramadan akan dimulai dalam dua hari dan harus menjadi periode untuk harmonisasi, perdamaian dan rekonsiliasi.

Al-Arabiya melaporkan, Ban telah bertemu dengan delegasi pemerintah Yaman pada Senin di Jenewa. Pembicaraan awalnya dijadwalkan dimulai pada hari Ahad (14/6), tapi PBB mengumumkan untuk memundurkan pembicaraan pada Senin

Perwakilan dari pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi terbang ke Jenewa pada hari Sabtu (13/6). Sementara itu, lima delegasi yang mewakil milisi, termasuk dua Houthi dan dua anggota partai mantan presiden Ali Abdullah Saleh meninggalkan ibukota Sanaa ke Jenewa pada hari Ahad.

Militan syiah Houthi, bersekutu dengan pasukan yang setia kepada Saleh, menyerbu Sanaa pada bulan September. Sejak itu mereka menguasai sebagian besar negara dan memaksa Hadi dan pemerintahannya ke pengasingan di Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement