REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Baru-baru ini produk mie instan keluaran Nestle ditarik dari pasaran di India dan juga beberapa negara di dunia. Hal ini menyusul temuan yang mengungkapkan produk mie instan terpopuler di India, Maggi terkandung kadar timbal yang tinggi.
Kabarnya, Nestle akan membakar mie instan Maggi senilai 50 juta dolar AS di beton insinerator atau tempat pembakaran sampah. Hal itu karena produknya telah dilarang beredar oleh badan Keamanan Pangan India, akibat kandungan timbal dalam produk mie instan tersebut.
Badan Keamanan Pangan India menuduh Nestle tidak mematuhi peraturan keamanan pangan. Namun, perusahaan makanan multinasional yang berpusat di Velvey, Swiss itu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mie yang mereka produksi benar-benar aman. Mereka menegaskan bahwa kekhawatiran atas temuan tersebut tak berdasar, yang kini menyebabkan konsumen kebingungan dalam mengonsumsi.
Selama ini, produk mie instan tersebut sangat populer di India. Bahkan ia ditempatkan sebagai makanan pokok ketiga setelah beras dan lentil, yang telah dijual sejak tahun 1983. Dan temuan dari badan resmi India tersebut benar-benar mengejutkan masyarakat dan juga memojokkan Nestle dari citra makanan sehat yang selama ini berjargon ‘good food, good life’ itu.
Kemudian Nestle berkilah dengan penelitian yang mereka lakukan setelah tuduhan tersebut, yang dalam hasilnya menunjukkan bahwa “Maggi aman untuk dikonsumsi karena kadar timbal yang dimiliki masih sesuai batas yang diperbolehkan peraturan makanan,” kata perwakilan Nestle menjelaskan, dilansir the Independent, Rabu (17/6).
Berdasarkan informasi dari The Guardian, setidaknya enam negara bagian di India menarik produk Nestle (mie instan Maggi) dari toko-toko. Negara bagian Tamil Nadu yang pertama kali melakukannya, pada Kamis (11/6).