REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan dua keluarga WNI Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang di Laut Cina Selatan sudah berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Mereka sudah berada di sana (Kuala Lumpur) untuk mendapatkan penjelasan langsung dari KBRI dan operator kapal mengenai hilangnya kapal tersebut," kata Iqbal, Rabu (17/6).
Sebelumnya, sebuah kapal tanker MT Orkim Harmony bermuatan 6.000 metrik ton bahan bakar jenis RON 95 sejenis pertamax plus dilaporkan hilang di perairan Malaysia pada Jumat (12/6). Diduga kapal yang hendak berlayar dari Malaka menuju Kuantan itu dibajak di sekitar Laut Cina Selatan.
Kuatnya dugaan tersebut karena sebelumnya di lokasi yang hampir sama, kapal serupa juga dibajak pada (4/6). Namun, keesokan harinya kapal tersebut dan awak kapalnya sudah dibebaskan oleh para pembajak setelah semua muatan kapal diambil.
Adapun dalam kapal milik Malaysia tersebut terdapat 22 awak kapal yang berasal dari tiga negara berbeda, 16 awak kapal asal Malaysia, lima dari Indonesia, dan seorang dari Myanmar. Kelima awak kapal yang berasal dari Indonesia adalah Bambang Suryawan, Pumpman Iwan Asriadi, Cook Mawit Bin Matin, Oiler Nathan Kombblongan dan Oiler Nelson Hasiholan Sitorus.
Pihak KJRI Johor sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Johar dan Polri dalam rangka menangani masalah ini.