Rabu 17 Jun 2015 16:43 WIB

Menlu Korsel akan Kunjungi Jepang Pekan Ini

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-Se.
Foto: yonhap
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-Se.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-Se akan mengunjungi Jepang akhir pekan ini untuk pertama kali sejak menduduki jabatannya, Rabu (17/6).

Kunjungan itu sehubungan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang belakangan ini menegang. Yun akan menemui timpalannya Fumio Kishida pada Ahad dan mereka berdua akan membahas masalah "perempuan penghibur" yang dipaksa menjadi budak nafsu tentara Jepang pada masa pendudukan militer dalam Perang Dunia II.

Menurut harian Asahi Shimbun, kedua menteri juga akan menghadiri upacara di Kedutaan Besar Korea Selatan untuk merayakan setengah abad pemulihan hubungan antara Jepang dan Korsel. Laporan sebelumnya menyebutkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kemungkinan juga menghadiri perayaan tersebut.

Seorang petugas di Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan sedang mempersiapkan kemungkinan kunjungan Menteri Yun tetapi belum ada konfirmasi apa pun.

Yun dan Kishida mengadakan perundingan pada Maret tahun ini di Seoul, namun Yun belum pernah ke Tokyo sejak menjabat sebagai Menlu pada 2013. Hubungan kedua negara memburuk karena terpengaruh sengketa perbatasan dan sejarahnya.

Abe sudah beberapakali mengajukan permohonan untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Park Geun-Hye tetapi selalu ditolak sejak kedua tokoh itu menduduki tampuk kekuasaan pada akhir 2012 dan awal 2013.

Park telah mengatakan tidak akan ada pertemuan hingga Jepang memperbarui ketetapannya mengenai budak nafsu yang melibatkan sekitar 200 ribu perempuan dan yang terbanyak adalah warga Korea Selatan pada masa perang.

Jepang bersikukuh masalah tersebut telah diselesaikan pada 1965 ketika normalisasi hubungan dilakukan, dimana Jepang membayar kompensasi besar ke Korsel. Pemerintah Jepang juga menyampaikan permohonan maaf secara resmi pada 1993, sebagai kebijakan resmi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement