REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Menteri Dalam Negeri Meksiko Miguel Angel Osorio Chong menyerang balik pada Selasa pernyataan absurd calon presiden dan biliuner Donald Trump yang mengatakan para imigran Meksiko membawa kejahatan dan obat terlarang ke Amerika Serikat.
Menteri Osorio Chong mengatakan Trump, yang membuat pernyataan dalam komentar terkait kampanye pengumumannya menuju Gedung Putih 2016, berupaya menimbulkan kontroversi. "Komentar Donald Trump tampak merugikan kepentingan-kepentingannya dan absurd," kata dia kepada wartawan setelah acara anti-diskriminasi di Mexico City.
"Dia tentu tidak tahu kontribusi yang diberikan para imigran dari tiap negara di dunia, yang telah mendukung pembangunan Amerika Serikat," kata menteri itu.
Taipan properti itu yang berbicara dari Trump Tower miliknya di New York mengumumkan pencalonannya, mengejek musuh-musuhnya dan melancarkan cercaan terhadap Meksiko. "Ketika Meksiko mengirim orang-orangnya, mereka tidak mengirim orang-orang terbaik," ujar Trump.
"Mereka mengirim orang-orang yang punya banyak masalah. Mereka membawa obat terlarang. Mereka membawa kejahatan. Mereka pemerkosa," jelasnya.
Trump berjanji akan membangun dinding besar di sepanjang perbatasan 3.000 kilometer antara AS dan Meksiko untuk mencegah para imigran masuk. "Saya akan bangun dinding besar di perbatasan kita di bagian selatan, dan saya akan minta Meksiko membayar untuk dinding itu. Camkan kata-kata saya," kata dia.
Dari New York dilaporkan Donald Trump, salah satu warga Amerika Serikat yang kaya raya dan gaya serta suka blak-blakan pada Selasa memutuskan untuk maju ke Gedung Putih dan berjanji akan membuat Amerika kembali berjaya.
Pria berumur 69 tahun itu akan menjadi calon yang memegang kartu penting yang meramaikan pemilihan presiden 2016, yang kini semakin sesak oleh para calon. Trump, yang mencela kebijakan luar negeri dan ekonomi AS, kini mengejek para politikus dan berjanji akan menghentikan keadaan yang disebutnya sebagai kemunduran AS.
Pengusaha yang oleh Forbes ditaksir memiliki kekayaan 4,1 miliar dolar AS itu berujar AS telah menjadi lahan pembuangan sampah persoalan orang-orang lain.