Kamis 18 Jun 2015 12:37 WIB

AS Desak Komitmen Irak Lawan ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter
Foto: bbc.co.uk
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat pada Rabu (17/6), menyerukan komitmen yang lebih besar dari pemerintah Irak dalam memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Mereka mempertanyakan kegagalan Irak mengirimkan cukup tentara untuk mengikuti pelatihan yang digagas AS dan menggarisbawahi kebutuhan memberdayakan suku Sunni.

Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan pada sidang kongres, militer AS berharap dapat melatih 24 ribu pasukan keamanan Irak pada musim gugur ini. Namun, pada kenyataannya mereka hanya menerima sekitar 9.000 tentara.

"Sementara AS terbuka untuk mendukung Irak, lebih dari yang kita sudah lakukan, kami harus melihat komitmen lebih besar dari semua bagian dalam pemerintahan Irak," Carter.

Presiden Barack Obama telah menghadapi tekanan lebih besar untuk menumpulkan momentum militan ISIS, pasca perebutan Ramadi bulan lalu. Jatuhnya Ramadi memperluas kendali ISIS atas wilayah yang didominasi Sunni di Irak. Obama pekan lalu telah mengirimkan 450 tentaranya untuk mendirikan basis pelatihan baru di dekat Ramadi.

Namun, hingga saat ini AS masih bersikukuh tak akan terlibat dalam pertempuran darat dengan ISIS di Irak. Mereka tetap pada strategi awal yakni menempatkan pasukan dan memperlengkapi pasukan Irak. Pemerintah mengatakan, perubahan bukan pada rencana strategi AS, tapi mereka membutuhkan keterlibatan suku Sunni dalam perjuangan.

Tapi beberapa anggota parlemen dalam sidang mempertanyakan apakah upaya AS menyatukan militer Irak yang multi-sektarian tak akan berakhir buruk nantinya. Kehadiran milisi Syiah yang membantu perlawanan terhadap ISIS di Irak selama ini menimbulkan kontroversi. Banyak suku Sunni yang khawatir akan hal itu.

Perwira tinggi AS Jenderal Martin Dempsey mengatakan, ia tak akan merekomendasikan pengerahan meski hanya sejumlah kecil pasukan darat AS di garis depan perang melawan ISIS di Irak. Selama ini kritikus Obama kerap menyarankan hal tersebut.

Irak telah lama mengecam AS karena gagal memberikan senjata berat dengan cepat pada mereka.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement